Friday 4 September 2015

AADC#2 Ada Apa Dengan Centong?

Tau nggak kenapa Twin Tulipware jual rice spoon alias centong nasi alias the cukils...?

Karna Tulipware peduli sama hal kecil yang kadang ngga terpikir sama kita. Bahkan sama ibu ibu kita yg notabene ibu rumah tangga.

Padahal setiap hari kita nyendokin nasi panas dari magic jar ke piring utk keluarga kita tercinta.
Atau kita kadang pakai centong utk nyinduk lauk dari wadah ke piring.

Tanpa disadari, sendok nasi yang biasa kita pakai, yang original dari magic com nya, itu BERBAHAYA!
Apalagi dipakai berkali kali utk suhu yg panas.
Apalagi yang warna nya udah berubah jadi kuning atau coklat, lapisan plastiknya udah meletek.
Masih dipake buuu yang bgitu..???

Ah di pasar centong nasi 20rb dapet 5.
Wahh.. murah  yaa...

Semurah itu kah harga kesehatan keluarga kita, bu..?!?

Bandingkan dengan 20ribu dapat 1 centong yg berkualitas, dijamin aman utk suhu panas (bukan utk memasak ya bu), bergaransi pula.
Warna nya jg lebih menarik drpd sekedar putih aja.

Cuma di Tulipware ibu bisa beli centong nasi nya aja. Ngga perlu beli sama wadah lauknya.
Karna Kami peduli.

Kepedulian ibu jangan berakhir pada keluarga ibu saja.
Ibu masih punya orang tua? Mertua?

Kalau ngasih 20rb atau 40rb ke mertua atau ortu, gmn ya...
Dikit ya..
Tapi, kalau ngasih nya centong nasi, sambil dijelasin manfaatnya hmmm... mertua makin cinta dan bangga punya menantu kaya ibu. Tiap nyendok nasi, ingat sama ibu.
Witwiiiw....

Kecil kecil penuh manfaat berjangka panjang.

Rice spoon Tulipware hanya 20ribu/pcs.

Kenapa Twin Tulipware sih...?!?

Kenapa saya pilih Twin Tulipware?
Karena Twin Tulipware itu adalah produk plastik yang berkualitas, bergaransi, anti bocor, anti pecah, bebas BPA, termasuk PP5 yang aman untuk makanan dan minuman, dan yang paling hebat Twin Tulipware memiliki anti mikroba. Anti mikroba ini tidak ada di produk plastik lain. Zat ini berfungsi menghambat pertumbuhan mikroba (bukan membunuh), sehingga membuat makanan/minuman lebih tahan lama.
Ah,,, biasa aja kalo alasan nya karena kelebihan produk.
Semua bisnis dan produk juga punya kelebihan dong.
Mau alasan lain?

Ini alasan saya yang lain nya…
Saya pernah bekerja di perusahaan besar dengan waktu berangkat ke kantor jam 5.30 pagi dan sampai ke rumah jam 18.00 itu pun paling cepet, kalo ngga macet. Semenjak berkeluarga dan punya anak, ini adalah hal yang ‘menyiksa’ batin. Tiap orang beda-beda kalau mengenai hal ini, ada yang enjoy saja menjalani nya karna bisa dapat uang tiap bulan, bisa bayar cicilan kartu kredit tiap bulan. Aman. Tapi bagi saya pribadi, saya ingin kebersamaan dengan anak tidak hilang. So, saya resign.

Sebelumnya saya juga pernah mencoba bisnis menjual kerudung. Saya beli kain sendiri, mencari tukang jahit sendiri, mengantar barang sendiri, dengan harga yang standar. Beberapa konsumen meminta diskon, saya mikir keras. Gimana caranya bisa kasih diskon, kalau untung yang saya rasakan per pcs nya saja hanya seribu sampai dua ribu. Bisa bisa ngga dapet untung, kalo saya kasih diskon. Jadi pusing juga mikirin promo, dan perlahan lahan waktu saya sudah tidak ada untuk membeli kain dan menjahit karena harus kuliah dan pekerjaan kantor semakin banyak.

Saya pernah jual baju online, tapi karena saya sistem nya drop ship jadi saya nggak megang barang nya langsung, saya ngga tau quality control nya seperti apa. Nyatanya ketika konsumen konsumen saya menerima produk yang saya jual, banyakya complain. Warna nya beda, jahitannya kurang bagus, ukurannya tidak sesuai (apalagi seringnya baju online kan all size), dan itu membuat saya agak males jualan baju online dropship. Setidaknya kalaupun saya tidak memproduksi produknya, tapi saya bisa yakin dengan kualitas, ukuran dan detail dari produk itu. Nah waktu jualan baju online sistem dropship, saya ngga bisa tau hal hal penting itu.

Selanjutnya saya belum pernah mencoba bisnis lain, kepikiran pengen coba bisnis makanan tapi ternyata skill saya dalam memasak masih sangat rendah. Hehe… Kalo jual makanan dengan skill asal-asalan kayanya nggak bisa langgeng juga jualannya, kecuali kita frenchise ya, resep dan bahan kan dikasih, kita tinggal goreng dan packaging untuk konsumen. Tapi ya,, kalau cara goreng dan penyajiannya salah sedikit, bisa beda dengan frencise lain padahal merk nya sama.

Selanjutnya saya berada di pihak konsumen.
Konsumen dari produk kosmetik, baik itu online ataupun offline. Ternyata saya punya kegalauan, apakah produk yang saya beli cocok untuk kulit saya, apakah warna kosmetik untuk wajah saya juga cocok untuk tampilan saya. Kegalauan saya itu, jadi membuat saya berpikir kalau saya jual kosmetik apakah nanti ada konsumen yang berpikiran sama dengan saya. Dan bagaimana jika benar benar produk yang saya jual, tidak cocok dengan konsumen saya. Mending kalau tidak terjadi apa-apa pada kulit nya, gimana kalau alergi, merah-merah, dan gatal. Saya merasa harus bertanggungjawab, sekalipun itu pilihan dari si konsumen. Bisa saja kita angkat tangan. Tapi ada tanggungajawab mental. Kita sebagai penjual pasti sudah yakin dengan quality control dari kosmetik yang kita jual. Tapi mengenai kecocokan dengan konsumen, dengan ribuan konsumen, kita bahkan perusahaan belum bisa jamin. Selain itu, dalam menjual kosmetik, kita perlu sedikit melakukan pilah pilih. Karena tidak semua orang suka dandan, tidak semua orang pakai kosmetik, mungkin sebagian orang sudah cocok dengan kosmetik dari dokter, jadi secara tidak langsung calon konsumen kita mengalami penyaringan. Sama hal nya dengan bisnis obat-obatan, karena berhubungan langsung dengan kesehatan tubuh manusia dan kecocokan nya. Kita perlu pendidikan yang lumayan tinggi, pengetahuan dan ilmu kedokteran yang harusnya juga ditingkatkan dalam menjual obat-obatan.

Bisnis asuransi? Nggak tau alasannya apa. Tapi yang pasti saya kalau ditawarin asuransi, agak malas menghadapinya. Selain itu mungkin karna ngga ada produk yang terlihat langsung oleh mata. Dan ngga bisa jual barang cash and gonjreng. Ngga bisa trima uang per harian. Hehehe…

Bisnis tour n travel? Saya pernah mencoba via online. Beli program nya seharga 2 jutaan. Tapi jujur aja kalau koneksi lemot, dan si konsumen lama transfer, maka harga yang kita tawarkan pada konsumen bisa hilang dan berubah menjadi lebih mahal. Itu yang saya rasakan. Dan sedikit merasa beban mental, deg deg an,,, kalau kalau ada masalah jaringan atau sistem, ketika si konsumen ke bandara ngasih liat e-ticket yang kita berikan ternyata tidak tercatat dan tidak jadi berangkat. Piye…?

Semua penjabaran saya ini, hanya asumsi saya. Saya yakin semua orang punya persepsi yang berbeda.
Dunia ini seimbang koq, kalau semua orang jualan Twin Tulipware yaa ngga akan ada yang beli dong.

Lalu bagaimana dengan bisnis Tulipware?
Semuaaa alternative bisnis yang tadi saya sebutkan,orang orang didalamnya, karyawan karyawan nya, mitra mitra bisnisnya, pastiiii butuh tempat makan/minum untuk di rumah ataupun untuk di bawa kemana-mana.
Bisnis kerudung dan baju, kalau bisnis nya sudah punya brand, dan mau kasih souvenir untuk konsumen atau vendor bisa pakai produk dari Tulipware.
Bisnis asuransi bisa kasih souvenir Tulipware untuk orang yang baru buka polish. Pasti nasabah nya seneng.
Bisnis tour n travel bisa membekali para konsumennya dengan tempat minum dari Tulipware yang dikasih sablon nama Tour n Travel nya. Akan dipakai, berguna dan diingat terus.
Bisnis kosmetik juga bisa menjadikan tempat minum, atau wadah kotak untuk wadah kosmetiknya. Atau sebagai souvenir juga.
Bisnis kuliner, apalagiii… bisa menjadikan wadah Tulipware sebagai wadah makanan/minuman yang dijualnya.

Tulipware memiliki calon konsumen yang luas, calon member nya pun banyak.
Guru? Karyawan kantoran? Bank? Perusahaan besar?
Pasti perlu untuk pribadi dan untuk company nya. Apalagi di Tulipware ada harga corporate, beli 100 pcs gratis 50 pcs. Bisa disablon sesuai nama perusahaannya. Punya pabrik sendiri lagi, jadi no tiru tiru produk dan bisa pesan produk sampai ribuan dengan warna bebas !!!

Masih single? Belum punya rumah?
Tapi masih minum dan makan setiap hari kan?! Bisa bekal makan dan minum ke sekolah dan kantor kan…

Ibu rumah tangga? Tiap hari bergelut di rumah dan di dapur, pasti berasa banget perlu wadah wadah yang cantik, aman, dan berkualitas untuk keluarga lhooo…
Dan diajak berbisnis pun bisa, dari rumah bisa jualan Tulipware. Detail produk sudah jelas, warna juga ngga mungkin beda karna ada pabriknya dan quality controlnya, ada kerusakan dengan pemakaian normal bisa diganti perusahaan, mau jual produk promo ngga usah mikirin karna perusahaan udah kasih promo, kita tinggal jalani.

Kesimpulannya calon konsumen dan member Tulipware adalah setiap manusia yang masih mau makan, mau minum dan mau tambahan uang. Hehehe…
Itu semua pendapat saya pribadi dan yang saya rasakan.
Mau mencoba merasakan yang saya rasakan?
Join Tulipware itu kaya gimana?
Cukup membeli starter kit seharga 250 ribu.  Produk starter kit bisa dijual lagi seharga 400 ribu. Kalaupun digunakan oleh kita tentunya penuh manfaat. (NGgak usah belanja jutaan dulu).
Ngga ada kememberan hangus. Ada yang bayar kememberannya murah, tapi mesti belanja sekian rupiah dulu atau setelah beberapa bulan harus registrasi ulang. Be smart dan always cek n ricek dulu ya, jangan tergiur dengan murah nya.
Beli barang boleh dimana saja, nggak harus di tempat kamu daftar sebagai member.
Tukar barang garansi bisa di stokis/cabang di seluruh Indonesia.
Promo barang ada setiap waktu, nggak usah pusing.
Harga promo untuk konsumen tidak harus memotong  komisi member. Jadi harga konsumen jelas berbeda dengan harga member. Kita kan jualan juga untuk dapat untung berupa uang, nggak Cuma poin dan hadiah produk
Hadiah produk juga ada lho ! Ada Level Gift yang ditebus untuk penjualan per minggu dan tidak harus dalam satu nota, pokoknya pembelanjaan per minggu (Senin-Sabtu). Ada lagi namanya BOOM, pencapaiannya selama DUA BULAN, dengan waktu yang lama ini kita bisa lebih mudah mengejarnya. Ada lagi Bonus Tahunan yang dilihat dari poin, cara ngitung poin nya pun gampang, dan gak usah hitung hitung poin per bulan, karna ini bonusnya tahunan. Nggak ribet !. Hadiah lainnya dihitung berdasarkan omset (rupiah). Gampang banget kan…
Training, gathering, acara acara heboh lainnya bisa diikuti oleh semua member sesuai target nya.

Sekali lagi, ini pendapat dan apa yang saya rasakan. Buat siapapun yang baca ulasan ini, pasti memiliki pendapat yang berbeda beda, apalagi kalo bisnis yang kita jalani berbeda.
Nggak apa-apa, itu wajar. Kita usaha masing-masing, punya lahan masing-masing.
Kita saling doakan saja semoga bisnis yang kita jalani penuh barakah dan manfaat baik itu untuk diri sendiri, keluarga dan seluruh manusia di muka bumi ini.
Baik yang kerja maupun yang bisnis, semua pasti ada resiko dan keuntungannya masing-masing.
Kita nikmati, kita jalani dengan penuh kesungguhan insyaallah akan sukses.

“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung” (Al-Jumu’ah : 10)

Jelas sekali pada ayat Al Quran tersebut apa maksud kita harus berdoa (shalat), berusaha (bertebaran di muka bumi), dan bertawakal  (mengingat Allah), AGAR KITA BERUNTUNG.

Bissmillahirrahmanirrahim…